Menjadi Pedagang atau Pekerja

Dalam mengisi kehidupan manusia diwajibkan untuk berusaha agar bisa tetap bertahan hidup, baik untuk dirinya sendiri maupun menghidupi keluarganya. Apapun usaha yang dilakukannya yang penting memperoleh hasil serta sejalan dengan aturan yang berlaku yaitu aturan Agama dan hukum dan norma yang ada.

Yang namanya usaha di muka bumi untuk memenuhi kebutuhan hidup memang banyak caranya, bisa dengan bertani, berdagang, kerja buruh dan banyak lagi jenis usaha yang dihalalkan oleh Agama dan tentunya tidak melanggar hukum yang berlaku.

Dalam Islam dikenal ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa 9 dari 10 pintu rizki ada dalam bidang niaga (pedagang/pengusaha) dan hanya 1 untuk kalangan buruh / pekerja apapun jenis pekerjanya, walaupun banyak ulama besar yang meragukan keshohehan hadits tersebut. Yang jelas apapun bidang usaha kita yang paling penting adalah kemanfaatan dan kehalalan atas rizki yang diperoleh.

Saya pernah mengalami menjadi pedagang dan juga menjadi buruh, bahkan semua bidang pekerjaan dilakoni secara bolak-balik, beberapa tahun menjadi pedagang kemudian beberapa tahun menjadi pekerja dan kembali lagi menjadi pedagang dan pekerja lagi, begitu seterusnya. Yang saya rasakan baik saat menjadi pedagang atau menjadi buruh secara materi hampir sama saja, walaupun masing-masing bidang memiliki kekurangan dan kelebihan.

Dalam urusan pekerjaan manusia di muka bumi ini mungkin bisa dikatakan saling menuduh. Ada pendapat mengatakan menurut pekerja menjadi pedagang itu dianggap lebih baik karena memiliki penghasilan tak terbatas dan waktu yang bebas, tapi kata pedagang menganggap jadi buruh itu lebih enak karena dalam situasi bagaimanapun bisa memiliki penghasilan tetap. Tetapi semua itu hanya anggapan saja, bagaimanapun yang lebih baik adalah manusia yang bisa menikmati bidang pekerjaannya dan melaksanakan pekerjaannya secara profesional, dan lebih penting lagi dapat mensyukuri atas rizki yang diperolehnya, sehingga bermanfaat untuk kehidupannya.

0 Response to "Menjadi Pedagang atau Pekerja"

Posting Komentar

Tulislah komentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Usahakan agar komentar anda relevan dengan topik bahasan.
Boleh menyertakan 1 link pada komentar, tetapi jika lebih dari 1 link akan dihapus.
Terimakasih atas komentar anda.